Apa Itu IDS (Intrusion Detection System): Jenis, Metode, dan Cara Kerja

Seiring meningkatkan popularitas penggunaan jaringan nirkabel maka akan menambah besar risiko keamanan jaringan. 

Umumnya, masalah yang terjadi pada sistem atau jaringan yaitu adanya akses illegal, pembajakan, dan aktivitas mencurigakan lainnya.

Nah, Intrusion Detection System atau yang sering disingkat menjadi IDS adalah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Sistem Deteksi Intrusi ini digunakan untuk mengawasi dan mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sistem komputer atau jaringan. 

Jadi, dengan penjelasan singkat tersebut Anda harus tau lebih dalam tentang Apa itu IDS? Apa saja jenis dan metodenya? Bagaimana cara kerjanya? Yuk, Simak pembahasannya di sini!

Apa itu IDS

Dari penjelasan singkat di atas, di ketahui bahwa Intrusion Detection System adalah sistem yang digunakan untuk mengawasi aktivitas jaringan atau sistem komputer yang mendeteksi adanya kegiatan yang mencurigakan dan berpotensi mendatangkan ancaman.

Selain itu, IDS juga bertindak sebagai mata terhadap segala bentuk aktivitas yang terjadi dalam jaringan atau sistem.

Ketika ada sesuatu yang mencurigakan, maka sistem deteksi intrusi ini akan memberikan peringatan kepada administrator atau mengambil tindakan yang sudah diprogram sebelumnya.

Baca juga: Jaringan Komputer: Pengertian, Jenis, Topologi, Transmisi Beserta Manfaat

Jenis-jenis IDS

Setelah Anda mengetahui apa itu IDS, sekarang MinKi bahas tentang macam-macam IDS. Terdapat lima jenis IDS yang umumnya digunakan, yaitu NIDS, HIDS, PIDS, APIDS, dan Hybrid. Apa sih itu? Agar Anda lebih mengerti, berikut adalah penjelasan singkatnya ya!

1. Network Intrusion Detection System (NIDS) : melakukan pemantauan dan deteksi ancaman pada tingkat jaringan. Sehingga, semua lalu lintas yang masuk dan keluar dari jaringan akan dianalisis guna memastikan tidak ada upaya penyusupan ke dalam sistem jaringan. 

2. Host Intrusion Detection System (HIDS) : berfokus pada perlindungan keamanan pada independent host atau perangkat individu. HIDS akan melacak seluruh status file hingga titik akhir dan akan memberi tahu administrator jika ada sistem yang dimodifikasi atau dihapus. 

3. Protocol-based Intrusion Detection System (PIDS): melakukan pemindaian terhadap paket data yang dikirimkan melalui HTTP/HTTPS. Pada dasarnya, sistem ini diterapkan untuk menjaga keamanan pada server web dan mengawasi aliran data antara perangkat user dan sumber daya online.

4. Application Protocol-based Intrusion Detection System (APIDS): jenis IDS yang memonitor data pada lapisan aplikasi dalam jaringan. APIDS dapat mengidentifikasi serangan seperti SQL Injection, cross-site scripting (XSS), atau serangan berbasis aplikasi web lainnya.

5. Hybrid Intrucsion Detection System: kombinasi dari berbagai jenis IDS, seperti NIDS dan HIDS. Sistem ini bekerja sama untuk memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Hybrid IDS dapat mendeteksi ancaman baik di tingkat jaringan maupun host, serta pada tingkat aplikasi.

Metode Deteksi IDS

Terdapat dua teknik deteksi yang digunakan oleh Sistem Deteksi Intrusi, yaitu:

1. Metode Deteksi Anomali (Anomaly-Based IDS)

Cara ini membandingkan aktivitas yang terjadi dengan pola perilaku yang “normal”. Jika ada aktivitas yang jauh dari apa yang dianggap normal, IDS akan memberikan peringatan.

Contohnya, terdapat banyak koneksi serentak dari satu IP atau terdapatnya pemakain memori dalam jumlah yang besar.

2. Metode Deteksi Tanda Tangan (Signature-Based IDS)

IDS berbasis tanda tangan menggunakan basis data yang berisi pola atau tanda tangan yang terkait dengan ancaman keamanan yang sudah diketahui.

Ketika sistem mendeteksi pola-pola ini dalam lalu lintas jaringan, ia akan memberikan peringatan.

Cara Kerja IDS

Secara umum, Intrusion Detection System berfungsi untuk mengidentifikasi ancaman. Cara kerjanya serupa dengan program antivirus, di mana sistem akan mengidentifikasi aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya.

Disini MinKi akan menjelaskan secara singkat gimana cara kerja IDS:

1. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang ada pada jaringan atau sistem yaitu berupa data lalu lintas jaringan, log sistem, aktivitas host, atau data lainnya yang relevan.

2. Pemantauan Aktivitas

Melakukan pemantauan aktivitas yang terjadi pada data yang telah dikumpulkan. IDS akan mencari tanda-tanda atau pola yang mencurigakan.

3. Analisis Pola atau Signature

Sistem Deteksi ini menggunakan basis data signature atau pola yang terkait dengan ancaman yang sudah dikenal. Jika ada kesamaan, IDS akan menandai aktivitas tersebut sebagai ancaman.

4. Deteksi Anomali

Selain analisis pola, sistem ini juga menggunakan pendekatan berbasis anomali. Mereka memantau perilaku normal dari sistem atau jaringan dan mencari aktivitas yang tidak sesuai dari pola biasanya. 

Jika ada perbedaan yang signifikan, IDS akan mengeluarkan peringatan.

5. Peringatan atau Tindakan

Jika terdeteksi adanya sesuatu yang mencurigakan atau ancaman yang potensial, IDS akan memberikan peringatan kepada administrator.

6. Pemantauan dan Pelaporan

Sistem akan terus memantau aktivitas, mengonfirmasi ancaman, dan menghasilkan laporan untuk dianalisis lebih lanjut.

7. Pembaruan dan Pemeliharaan

Pembaruan berkala diperlukan untuk memastikan IDS efektif dalam mendeteksi ancaman baru, sementara itu pemeliharaan dilakukan untuk menjaga kinerja agar tetap optimal.

Baca juga: Kenali 5 Tanda Laptop Terinfeksi Virus dan Cara Tepat Mencegahnya

Perbedaan IDS dan IPS

Perlu diketahui bahwa IDS dan IPS adalah dua sistem yang berbeda, di mana keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannnya masing-masing. 

Meskipun secara teknis memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk melindungi sistem dari serangan dan ancaman siber. Tetapi, keduanya tidak bisa disamaratakannya yaa.

Pada dasarnya, IDS hanya memiliki kapasitas untuk mendeteksi dan memberikan notifikasi, sementara IPS memiliki kemampuan untuk bertindak secara proaktif dalam memblokir ancaman.

Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

Perbedaan IDS dan IPS

Pastinya Anda sudah paham apa itu IDS, mulai dari jenisnya sampai cara kerjanya.

Sistem Deteksi Intrusi adalah alat yang sangat penting dalam menjaga keamanan informasi dalam dunia digital yang terus berkembang ini.

Dengan kemampuannya untuk mendeteksi ancaman dan aktivitas mencurigakan, IDS membantu sistem dan data berharga dari potensi ancaman.

Perlu digaris bawahi, IDS hanya memberi peringatan saja dan tidak memberikan tindakan secara aktif untuk memblokir ancaman.

Lindungi Data Anda Dengan Menggunakan Jasa IT Graha Karya Informasi

Dalam era digital yang semakin maju, data telah menjadi aset yang berharga bagi individu, perusahaan, dan pemerintah.

Perlidungan data tidak hanya mencakup keamanan informasi pribadi, tetapi juga informasi bisnis yang sangat krusial.

Ancaman terhadap data, seperti peretasan, pencurian identitas, dan serangan siber, dapat memiliki dampak serius termasuk kerugian finansial, pelanggaran privasi, dan bahkan ancaman terhadap keamanan nasional.

Oleh karena itu, upaya serius untuk melindungi data merupakan langkah krusial dalam menjaga keamanan dan integritas informasi di dunia teknologi yang terus berkembang.

Untuk itu PT Graha Karya Informasi menawarkan Jasa IT yang terbaik untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan data Anda melalui Install/Uninstall/Upgrade Operating System, Install/Uninstall/Software & Aplikasi Update Patch, Corrective, Preventive, dan On-site Maintenance, dan masih banyak lagi.

Tunggu apa lagi, Yuk buruan hubungi kami di:

 Email : sales@grahakarya.com

Telp : (021) 51000082        

Selain Intrusion Detection System, masih banyak ragam informasi lainnya mengenai dunia teknologi.

untuk itu, perluas wawasan Anda dengan klik di sini. Yuk, buruan.